Obesitas sudah menjadi masalah di seluruh dunia, setiap tahun angkanya selalu bertambah seperti halnya HIV/AIDS. Tapi khusus di Amerika angkanya paling besar diantara seluruh negara negara di dunia.
Bulan-bulan pertama setelah saya memulai sekolah, saya mulai banyak membaca tentang obesitas di Amerika, dan ada satu artikel yang sangat mengejutkan saya bahwa disini obesitas pernah menjadi outbreak dan sekarang menjadi epidemi.
Anyway, gak perlu waktu lama untuk tau apa penyebab dari obesitas disini, di sini, kalo belanja groceries (sayur, ikan, daging, buah, dsb) harga bahan makanan mentah hampir dua kali lipat harga makanan kaleng. Nah, kalo di Indonesia, harga bahan makanan mentah (scratch) malahan lebih murah dari makanan kaleng, makanya orang mikir-mikir kalau mau beli, di sini mah murah abis. Trus, fast food restaurant, yg di klaim diseluruh dunia sebagai penyebab obesitas utama, harga makanannya lebih mahal dari fine dining, alias makanan yg dimasak dari scratch. Contohnya, satu pan pizza ukuran besar harganya USD 11, nah dengan harga segitu kalo makan di restoran fine dining cuma cukup buat satu orang doank. Trus, harga Big Mac McD yang kalorinya lebih dari 500, cuma 2-3 dolaran, gak ada apa2nya dengan makan di restoran kan?
Tadi pagi saya pergi ke toko makanan organik, karena sejak nonton film Food Inc. saya jadi agak geli dengan daging yg dijual di salah satu groceries store terbesar di Amrik. Mereka memperlakukan daging sangat mengerikan, hampir semua ternak dikasi makan jagung supaya cepat gemuk dan cepat besar, jadi bisa cepat disembelih. ketidakmampuan masyarakat untuk membeli makanan dimanfaatkan untuk mengambil keuntungan pribadi dengan mengkambinghitamkan mereka dan menghalalkan segala cara. Kalau yang organik, ternaknya cuma dikasi makan rumput, emang sih harganya jadi lebih mahal, tapi secara saya tidak makan daging tiap hari dan hanya tinggal sendiri, ya bolehlaahh..
Bedanya daging organik dengan non organik, kalo daging non organik lebih bau amis dan pas dimasak jadi menyusut. Oh ya, soal daging menyusut ini, ada satu hal informasi menarik yang saya dapat dari teman sekelas saya yang bekerja diperusahaan pensuplai daging terbesar di Amerika. Dia bilang kalo daging-daging tersebut sebelum dipacking di lewatkan di arus air kencang yang mengandung chlorine, supaya bakteri2 pada mati, but as a result, volume dagngnya jadi keliatan lebih besar, tapi saat dimasak, dagingnya kempes jadi setengahnya, appearancenya saat dijual juga jadi lebih pucat.
Then saya teringat dengan insiden daging glondongan di Indonesia, dimana si peternak memaksa ternaknya untuk minum air yg banyak dan bahkan sampe disuntik air segala ke ototnya, meskipun airnya gak mengandung chlorine, tapi tetep aja appearance nya jadi sama dengan daging yg di suplai sama perusahaan di Amerika dan beratnya tidak sesuai karena ditambah berat air. Do you think both are acceptable?
Dengan masalah seperti ini, sudah pasti banyak sekali impactnya bagi berbagai sektor, terutama angka kesakitan dan penyakit yang muncul dari kondisi obesitas sendiri. perusahaan yang pake self insurance mati-matian ngasi fasilitas wellness and health buat pegawai dan keluarganya gratis, biar mereka pada mau olah raga, sampe bonus uang tunai tahunan kalau si pegawai gak pernah dirawat atau tidak merokok sekalipun selama setaun penuh. Selain itu perusahaan asuransi juga ngasih promosi besar2an untuk check up kesehatan gratis, supaya kliennya sadar sehat dan gak sebentar sebentar ngeklaim polisnya gara-gara jatuh sakit.
Disekolah-sekolah, ada program makan siangnya, baik full maupun tidak. Tapi ternyata makanannya hampir semuanya frozen dan difortified, dan lebih mengejutkan lagi, hampir semua karbohidratnya dari gula, alias makanannya manis-manis banget. Belakangan mulai banyak sekolah yang mengganti isi vending machine dari minuman dan snack yang penuh gula dengan snack yang lebih sehat. Snack-snack baru ini juga masih berkadar gula cukup tinggi, cuma lebih bervitamin saja.
It is so complicated, kalau pemerintah dan masyarakat masih belum satu hati, apalagi pejabat pemerintah yang masih belum mau kehilangan sumber profitnya supaya tetap ada yang sponsorin kalo mau ikut pemilihan umum lagi.
No comments:
Post a Comment